Hasil Signifikan Operasi Patuh Semeru 2025 di Sidoarjo
Selama dua minggu pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, Polresta Sidoarjo mencatatkan hasil yang menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjalankan aturan lalu lintas. Operasi yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 27 Juli 2025 ini berhasil mencatat penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan lalu lintas, meskipun terjadi kenaikan jumlah pelanggaran yang ditindak.
Kabag Ops Polresta Sidoarjo, Kompol M. Irfan, menyampaikan bahwa selama operasi berlangsung, sebanyak 38.272 pelanggaran lalu lintas telah ditindak. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam rincian yang diberikan, tilang manual mengalami peningkatan sebesar 30,11 persen dibandingkan tahun 2024. Pada tahun 2024, jumlah tilang manual adalah 8.781, sedangkan pada tahun 2025 meningkat menjadi 11.425 pelanggaran. Selain itu, jumlah teguran juga meningkat drastis, naik lebih dari dua kali lipat dari 12.198 pada 2024 menjadi 25.350 pada 2025.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah penggunaan ETLE statis. Jumlah tilang melalui ETLE statis justru menurun secara drastis dari 1.757 pada 2024 menjadi hanya 20 pada 2025. Namun, ETLE mobile menunjukkan lonjakan tajam dengan 1.477 pelanggaran, naik dari 184 pada tahun sebelumnya.
Meski jumlah penindakan meningkat, angka kecelakaan lalu lintas justru menurun secara signifikan. Dalam Operasi Patuh Semeru 2024, tercatat 35 kecelakaan. Namun pada 2025, jumlah tersebut turun menjadi 13 kejadian, yang setara dengan penurunan sebesar 62,85 persen.
Penyebab Penurunan Kecelakaan Lalu Lintas
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas selama operasi ini. Pertama, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas. Dengan adanya operasi yang dilakukan secara rutin dan intensif, masyarakat semakin sadar akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.
Kedua, peningkatan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Meskipun jumlah pelanggaran meningkat, penindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian memberikan efek jera bagi para pelanggar. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah kecelakaan.
Ketiga, penggunaan teknologi seperti ETLE mobile dan statis. Meskipun ETLE statis mengalami penurunan, penggunaan ETLE mobile memberikan kontribusi besar dalam menindak pelanggaran lalu lintas. Teknologi ini membantu pihak kepolisian dalam mendeteksi pelanggaran secara akurat dan cepat.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Meski ada peningkatan dalam penindakan, beberapa tantangan tetap ada. Misalnya, peningkatan jumlah pelanggaran yang ditindak menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi aturan lalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan upaya terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Harapan besar diarahkan kepada masyarakat agar terus mematuhi aturan lalu lintas, tidak hanya selama operasi Patuh Semeru, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesadaran yang tinggi, diharapkan jumlah kecelakaan lalu lintas dapat terus diminimalkan.
Kesimpulan
Operasi Patuh Semeru 2025 telah membuktikan bahwa peningkatan penindakan dan kesadaran masyarakat dapat memberikan dampak positif dalam menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas. Meski terjadi kenaikan jumlah pelanggaran, penurunan yang signifikan dalam kecelakaan menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil memiliki dampak nyata. Dengan terus memperkuat edukasi dan penegakan hukum, diharapkan kondisi lalu lintas di Sidoarjo dapat terus meningkat.