Makmus

News All U Need

Fajar/Fikri Jadi Harapan Baru Bulu Tangkis Indonesia, Tantang Kejuaraan Dunia 2025

Persiapan dan Perubahan di Sektor Ganda Putra dan Putri

Pebulu tangkis Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk berbagai turnamen penting pada tahun 2025. Salah satu acara utama yang akan digelar adalah Kejuaraan Dunia 2025 di Paris, Prancis, yang akan berlangsung dari 25 hingga 31 Agustus 2025. Selanjutnya, kejuaraan Hong Kong Open 2025 juga akan diselenggarakan pada 9 hingga 14 September 2025 dengan level Super 500.

Kesuksesan pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, dalam meraih gelar juara China Open 2025 menjadi salah satu faktor yang mendorong pengurus pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) untuk membicarakan masa depan keduanya. Pasangan ini dipasangkan sejak Japan Open 2025 karena Daniel Marthin, rekan reguler Fikri, sedang menjalani pemulihan cedera lutut. Sementara itu, tandem Fajar, Muhammad Rian Ardianto, tengah mengambil cuti tidak bertanding karena keperluan keluarga.

Fajar/Rian telah berpasangan selama 11 tahun dan pernah menduduki peringkat 1 dunia pada akhir 2022. Namun, performa mereka terlihat stagnan meskipun berhasil meraih gelar pada All England Open 2024. Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian, menyampaikan bahwa hasil yang diraih oleh Fajar/Fikri cukup baik, terutama setelah lama tidak menang dalam gelaran Super 1000. Ia menambahkan bahwa ada beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan untuk masa depan pasangan ini.

“Fajar kembali berpasangan dengan Rian untuk Kejuaraan Dunia 2025. Selanjutnya, kami serahkan keputusan kepada pelatih,” ujar Eng Hian. Ia juga menyebutkan kemungkinan Fajar/Fikri akan diduetkan kembali karena ada opsi memasangkan Rian dengan pemain junior pada Hong Kong Open 2025.

Rian saat ini sedang izin cuti dan tidak bertanding, tetapi tetap berlatih di Cipayung karena kondisi siaga istrinya, Ribka Sugiarto, yang akan melahirkan. Menurut Eng Hian, performa pemain senior seperti Fajar dan Rian bisa terganggu jika ada keadaan keluarga yang memengaruhi fokus mereka. Meski demikian, dalam latihan di Cipayung, para pemain senior tidak menunjukkan masalah.

Perombakan juga akan dilakukan di sektor ganda putri pada Hong Kong Open 2025. Apriyani Rahayu akan kembali dipasangkan dengan Fadia Silva Ramadhanti, sementara Ana dan Tiwi akan dipisah. Ana akan berpasangan dengan Meilysa Trias Puspitasari, sedangkan Tiwi dan Lanny akan berduet. Rachel Allessya Rose akan berpasangan dengan Febi Setianingrum. Alasan utamanya adalah pelatih melihat bahwa beberapa pasangan belum mampu menembus persaingan 10 besar dan masih stagnan tanpa kemajuan.

Selain itu, Eng Hian juga menjelaskan bahwa kemungkinan bongkar pasang pemain ganda putra juga melihat kondisi cedera Daniel Marthin. Ia kemungkinan baru bisa bertanding lagi pada Januari 2026 setelah membutuhkan waktu minimal 6 bulan untuk pulih. Cedera lutut Daniel terjadi saat Sudirman Cup, dan saat ini dia masih menggunakan tongkat untuk berjalan. PP PBSI akan melakukan pengecekan lebih lanjut apakah kondisi tulangnya sudah kuat atau masih lunak.

“Jika tulang lututnya masih lunak, kami tidak akan memaksakan berlatih karena risiko tinggi,” ujar Eng Hian. Ia menegaskan bahwa tahun ini pelatih diberi kebebasan untuk melakukan bongkar pasang pemain, namun tahun depan tidak lagi karena fokus akan dialihkan ke persiapan Asian Games.

Sementara itu, Fikri mengaku senang bisa kembali merebut gelar Super 1000 setelah sebelumnya meraihnya pada All England Open 2022. “Senang akhirnya bisa juara lagi setelah 3,5 tahun sejak All England. Ini menjadi penyemangat bagi saya,” kata Fikri. Ia menyebutkan bahwa sebelum berangkat ke Jepang dan China, mereka tidak dibebani target oleh pelatih. Setelah kalah tipis dari Malaysia pada Japan Open 2025, mereka sadar bahwa mereka bisa menang. Setelah evaluasi bersama A’Fajar, mereka bermain lebih tenang dan enjoy, fokus pada area depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *