Makmus

News All U Need

Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Sekolah Dimulai

Peluncuran Cek Kesehatan Gratis untuk Seluruh Siswa di Indonesia

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara resmi memulai pelaksanaan cek kesehatan gratis (CKG) untuk peserta didik di seluruh Indonesia. Kegiatan ini dilakukan pada Senin (4/8/2025) sebagai bagian dari program Quickwin Presiden RI Prabowo Subianto yang bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan fisik maupun mental anak-anak di usia sekolah.

Program CKG ini memiliki target penerima manfaat sebanyak 281 juta penduduk Indonesia, termasuk 53,8 juta anak sekolah. Jumlah siswa tersebut berasal dari 282.000 satuan pendidikan, seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, Madrasah, dan Sekolah Rakyat.

Penerapan di Sekolah Umum

Di Sekolah Rakyat, program CKG telah dimulai sejak 14 Juli 2025. Pada 4 Agustus 2025, kegiatan ini dilanjutkan pada sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Agama (Kemenag). Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa cek kesehatan gratis dilakukan di seluruh lembaga pendidikan keagamaan tanpa ada pembeda antar agama apapun.

Total siswa binaan Kementerian Agama mencapai 12.542.995, yang terdiri dari berbagai agama seperti Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. CKG ini juga menyasar madrasah, pesantren, serta satuan pendidikan keagamaan Kristen, Katolik, Hindu (Widyalaya), dan Buddha (Dhammasekha).

Pemeriksaan Kesehatan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Arifah Choiri Fauzi, meninjau pelaksanaan CKG di SLB Negeri Semarang. Sebanyak 579 siswa SKBN Semarang dari berbagai jenjang pendidikan mengikuti serangkaian cek kesehatan yang mencakup gigi, mata, telinga, tekanan darah, dan pemeriksaan lainnya.

Di SLBN tersebut, terdapat empat jenis ketunaan siswa, yakni tunanetra, tunagrahita, tunadaksa, dan autisme. Arifah menyebut bahwa 93 persen anak Indonesia mengalami masalah gigi, seperti gigi berlubang, sementara hanya 7 persen yang tergolong sehat. Selain itu, angka stunting masih menjadi pekerjaan rumah nasional.

Masalah Mata dan Gigi

Saat peluncuran program di SMPN 5, Kota Bandung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti masalah kesehatan mata yang sering dialami oleh siswa. Dari 14 siswa yang sudah dicek, 9 di antaranya memiliki masalah mata. Budi menjelaskan bahwa secara nasional, masalah gigi merupakan gangguan kesehatan yang paling dominan di kalangan anak sekolah, diikuti oleh anemia pada wanita.

Siswa yang terdeteksi memiliki masalah gigi akan dirujuk ke puskesmas. Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara terintegrasi melalui kerjasama antara sekolah, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan fasilitas kesehatan setempat. Di puskesmas, layanan kesehatan ini gratis. Jika ada masalah gigi, siswa dapat dibawa ke UKS dan akan ada pemanggilan dari puskesmas yang akan rutin datang ke UKS.

Investasi untuk Masa Depan Bangsa

Budi menegaskan bahwa program ini bukan hanya upaya medis, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa karena anak-anak adalah generasi penerus. Program ini mencakup berbagai jenis pemeriksaan dasar, antara lain pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan gigi dan penglihatan, serta skrining kesehatan mental.

Selain peserta didik, para guru dan orangtua juga turut dilibatkan dalam kegiatan edukasi dan promosi gaya hidup sehat. Budi menyampaikan bahwa kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas, bukan pilihan.

Kolaborasi Lintas Kementerian

Perwakilan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, turut hadir dalam peluncuran dan menyampaikan bahwa CKG untuk menjamin masa depan anak yang unggul. Di masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Mas Gibran, pemerintah mendorong secara serius terbentuknya sumber daya manusia yang unggul. Cek kesehatan gratis ini adalah bentuk konkret upaya negara untuk mencegah risiko kesehatan sedini mungkin dan menjamin masa depan yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *