Kegagalan Tottenham dalam Merekrut Eberechi Eze
Pelatih Tottenham Hotspur, Thomas Frank, akhirnya angkat bicara setelah gagal mendapatkan tanda tangan Eberechi Eze. Pemain tersebut memilih untuk hengkang dari Crystal Palace dan bergabung dengan Arsenal, yang merupakan rival sekota dari Tottenham. Frank menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah memaksa merekrut pemain yang tidak benar-benar ingin bermain untuk klubnya.
Menurut laporan yang diterbitkan, Eze awalnya hampir bergabung dengan Tottenham. Namun, dalam proses negosiasi, sang gelandang serang berusia 27 tahun itu justru menerima tawaran dari Arsenal. Sejak pekan lalu, kabar kedekatan antara Tottenham dan Eze sudah santer terdengar. Bahkan, ada dugaan bahwa Eze sengaja tidak disiapkan tampil penuh dalam laga pembuka Crystal Palace melawan Chelsea karena proses transfer yang hampir rampung.
Eze sempat dimainkan dan mencetak gol yang dianulir di Stamford Bridge, namun kesepakatan antara Spurs dan Palace tak kunjung tercapai. Situasi ini dimanfaatkan oleh Arsenal untuk segera bertindak. The Gunners, yang sebelumnya hanya menunjukkan minat, akhirnya menghidupkan kembali negosiasi. Hasilnya, Eze menjalani tes medis di London Colney pada Jumat, yang mengakhiri peluang Tottenham memboyong sang pemain.
Sindiran Keras dari Thomas Frank
Thomas Frank dikenal enggan menyebut nama target transfer secara gamblang. Namun, ketika diminta tanggapan soal kegagalan mendapatkan pemain incarannya, Frank memberikan komentar tegas. Ia menyatakan bahwa ia tidak ingin pemain yang tidak ingin bergabung ke klub ini. Jika mereka tidak mau datang dan memakai lencana ini, maka klub juga tidak membutuhkannya.
Frank menambahkan bahwa rumor transfer memang tidak bisa dihindari. Tetapi yang terpenting baginya adalah pemain yang benar-benar memiliki komitmen penuh. Tottenham sejauh ini baru merekrut dua pemain, yakni Joao Palhinha dan Mohammed Kudus. Frank menegaskan tetap optimistis masih ada pemain yang bisa didatangkan sebelum bursa transfer ditutup.
“Saya yakin akan ada rekrutan baru. Klub bekerja sangat keras, meskipun transfer bukanlah hal mudah seperti berbelanja di supermarket,” ujar Frank lagi. Meski begitu, sang pelatih tetap percaya diri dengan skuat yang ada. Dia menyebut lini depan Spurs memiliki enam penyerang berkualitas, termasuk Dejan Kulusevski dan James Maddison.
Masa Depan Richarlison
Di tengah isu transfer Eze, nama Richarlison juga disebut-sebut akan dijadikan bagian dari kesepakatan. Namun, Frank membantah rumor tersebut dengan menyatakan dukungannya penuh kepada striker asal Brasil itu. “Sekarang, Richarlison adalah penyerang nomor 9 saya. Dia mencetak dua gol luar biasa pekan lalu dan merupakan striker utama Brasil. Tidak ada pembicaraan soal dirinya akan pergi,” tutur Frank.
Kegagalan Tottenham mendapatkan Eberechi Eze memang menjadi pukulan telak. Namun, Thomas Frank menegaskan dirinya lebih memilih pemain yang punya komitmen penuh kepada klub. Ia percaya, di sisa waktu bursa transfer, masih ada peluang mendatangkan nama baru. Situasi ini menjadi bukti kerasnya persaingan transfer antara Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Thomas Frank di Liga Inggris.