Bantuan Berlimpah Datang ke Keluarga Mpok Alpa
Setelah kabar duka tentang kematian komedian sekaligus presenter Mpok Alpa menyebar, banyak bantuan yang datang dari berbagai pihak. Tidak hanya bantuan materiil, tetapi juga dukungan moral dan spiritual. Hal ini diungkapkan oleh Aji Darmaji, suami dari almarhumah.
“Alhamdulillah, rezeki mengalir dengan banyaknya. Mulai dari makanan, sembako, hingga benda-benda lainnya. Bantuan datang dari kerabat, keluarga Mpok, serta teman-temannya. Bahkan ada yang tidak diketahui identitas pengirimnya. Mereka menyebut diri sebagai hamba Allah,” ujar Aji Darmaji di Jakarta Selatan, Jumat (22/8).
Aji Darmaji mengaku senang menerima bantuan tersebut. Ia biasanya akan mengucapkan terima kasih kepada orang yang jelas nama pengirimnya. Namun, ketika bantuan itu datang dengan nama pengirim yang tidak jelas, seperti “hamba Allah”, ia merasa bingung dalam memberikan ucapan terima kasih.
“Bingung mau mengucapkan terima kasih ke siapa karena pengirimnya tidak jelas. Tapi semoga Allah membalas kebaikan mereka,” tambahnya.
Meskipun begitu, Aji Darmaji menegaskan bahwa ia tidak pernah menolak bantuan yang diberikan oleh orang lain. Menurutnya, rezeki datang dari Allah melalui tangan hamba-Nya. Oleh karena itu, ia selalu menerima segala bentuk bantuan.
“Saya tegaskan lagi, saya tidak pernah menolak pemberian orang. Kalau dikasih, saya ambil. Karena apa? Itu rezeki dari Allah melalui tangan hamba-Nya. Kalau kita tolak, berarti kita manusia yang sombong,” ujarnya.
Selain bantuan makanan dan sembako, keluarga Mpok Alpa juga mendapatkan bantuan untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Beberapa sahabat Mpok Alpa mulai menawarkan bantuan pendidikan, namun sampai saat ini belum ditindaklanjuti secara serius.
“Ada beberapa teman Mpok. Tapi kan dalam kondisi saya juga masih kayak linglung ya, belum jelas saya berbicaranya,” tutur Aji Darmaji.
Dalam situasi duka seperti ini, bantuan yang datang dari berbagai pihak menjadi kekuatan bagi keluarga Mpok Alpa. Meski masih dalam suasana sedih, mereka tetap berusaha menjalani hari-hari dengan penuh syukur dan kepercayaan pada Tuhan.
Beberapa hal yang bisa dipetik dari pengalaman ini adalah pentingnya kebersamaan dan rasa empati antar sesama. Ketika seseorang menghadapi kesedihan, bantuan dari orang-orang terdekat bisa menjadi penyemangat dan penopang.
- Bantuan berupa makanan dan sembako
- Bantuan untuk biaya pendidikan anak-anak
- Keberadaan dukungan spiritual dari para sahabat dan kerabat
- Rasa syukur atas semua rezeki yang diterima
Semua hal tersebut menunjukkan bahwa ketika seseorang mengalami kesedihan, tidak sendiri. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu.