Film Pangku Masuk dalam Daftar Kompetisi Busan International Film Festival 2025
Film Pangku, yang merupakan karya pertama Reza Rahadian sebagai sutradara film panjang, akan berkompetisi dalam ajang Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Film ini terpilih untuk tampil di program Vision, yang menampilkan film-film independen terbaik dari Korea dan Asia. Kesempatan ini menjadi hal yang sangat berharga bagi Reza, yang merasa bangga atas pemilihan filmnya.
Reza mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan ini melalui pernyataan resmi. “Kali ini, saya kembali dengan film yang saya sutradarai. Semoga karya ini diterima dengan baik oleh komunitas film, bisa menjadi refleksi bagi audiens global dan memiliki resonansi dengan perjuangan karakter di filmnya,” ujarnya. Ini bukan pertama kalinya Reza terlibat dalam BIFF, sebelumnya dua film yang dibintanginya telah diputar di festival tersebut.
Ajang BIFF 2025 menjadi sangat spesial karena menjadi edisi ke-30 dari festival film tersebut. Film Pangku juga akan menandai pemutaran perdana dalam festival yang digelar pada 17 hingga 26 September 2025 di Busan, Korea Selatan. Keberhasilan film ini menjadi pencapaian luar biasa, mengingat perjalanan panjang yang telah dilalui Pangku sejak tahap pengembangan.
Sebelumnya, Pangku berhasil meraih penghargaan White Light Post-Production Award di JAFF Future Project (JFP) 2024, serta lolos seleksi untuk dipresentasikan di Hong Kong – Asia Film Financing Forum ke-23 (HAF23). Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi Pangku dalam perjalanan internasionalnya, termasuk terpilih sebagai salah satu dari lima proyek film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program, serta melanjutkan langkahnya ke Cannes Film Festival 2025.
Film ini juga telah terpilih untuk mengikuti Far East in Progress, Focus Asia 2025 di Far East Film Festival 2025, serta mendapatkan bantuan pendanaan Red Sea Fund for Post-Production dari Red Sea Film Foundation.
Sebelum menyutradarai Pangku, Reza Rahadian pernah membesut film pendek berjudul Gadis Indogo yang dibintangi Revalina S Temat. Film pendek tersebut dirilis pada 2013 sebagai bagian dari film omnibus Isyarat.
Cerita di Balik Film Pangku
Film Pangku mengangkat kisah tentang perjuangan Sartika, seorang perempuan yang berjuang menghadapi tekanan hidup di pesisir Pantai Utara Jawa. Reza Rahadian mencoba merefleksikan ketangguhan perempuan dalam menghadapi tantangan hidup dan situasi penuh ketidakpastian melalui karakter yang diperankan oleh Claresta Taufan. Selain Claresta, film ini juga dibintangi oleh Christine Hakim, Fedi Nuril, Devano Danendra, dan Shakeel Fauzi.
Reza, yang memulai debut penyutradaraan film panjang dengan Pangku, merasa bahwa ide film ini sudah lama mengendap dalam pikirannya. “Ketika akhirnya bertemu dengan orang-orang tepat dan berbakat untuk berkolaborasi, saya pikir saatnya ide ini terwujud,” kata Reza dalam konferensi pers di Jakarta. Film ini juga menggambarkan tema cinta, hubungan antar manusia, dan perjuangan hidup.
Langkah Baru untuk Rumah Produksi Gambar Gerak
Pangku juga menandai langkah pertama rumah produksi Gambar Gerak, yang didirikan oleh Reza Rahadian dan Arya Ibrahim pada 2020. Arya, sebagai produser, menyatakan bahwa film ini dipilih karena kisahnya yang sangat personal, mencerminkan realitas yang jarang terlihat tetapi sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Rencananya, Pangku akan tayang di bioskop Indonesia pada tahun ini. Sebagai bagian dari perjalanan panjang film ini, Reza dan seluruh tim produksi berharap agar film ini mendapat sambutan positif dari penonton. Arya Ibrahim pun mengungkapkan rasa antusiasme besar menjelang pemutaran film ini, berharap semua persiapan berjalan lancar dan film ini bisa segera dinikmati oleh publik pada tahun depan.