Perilaku yang Bisa Membuat Hubungan Menyakitkan
Hubungan cinta seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan rasa aman. Namun, terkadang hubungan justru menjadi pengalaman paling menyakitkan. Luka yang ditinggalkan seringkali lebih dalam daripada yang terlihat. Tidak selalu karena pertengkaran besar, tetapi bisa jadi karena perilaku halus yang merusak.
Berikut adalah beberapa perilaku yang perlu diwaspadai dalam hubungan, karena bisa membuat Anda merasa sakit secara emosional:
Membuat Anda Meragukan Realitas Sendiri
Seseorang mungkin memutarbalikkan fakta hingga Anda mulai mempertanyakan ingatan sendiri. Perilaku ini secara perlahan merusak kepercayaan diri Anda. Anda akan mulai merasa bersalah atas hal-hal yang tidak Anda lakukan. Ini bisa mengakibatkan keraguan terhadap diri sendiri dan membuat Anda tidak percaya pada persepsi Anda.
Hanya Menunjukkan Kasih Sayang Sesuai Keinginannya
Beberapa orang hanya menunjukkan kasih sayang ketika mereka ingin. Di satu hari, mereka bisa sangat hangat dan penuh perhatian. Di hari lain, mereka dingin dan jauh. Inkonsistensi ini membuat Anda merasa harus bekerja keras untuk mendapatkan perhatian mereka. Hal ini bisa menciptakan ketidakstabilan emosional dalam hubungan.
Mengecilkan Prestasi Anda
Jika seseorang tidak suka jika Anda bersinar, ia akan meremehkan pencapaian Anda. Ia mungkin menyampaikan kritik secara langsung atau terselubung. Akibatnya, Anda mulai berhenti berbagi kabar baik dengan mereka. Ini bisa mengurangi motivasi dan rasa percaya diri Anda.
Menggunakan Lelucon untuk Menjatuhkan Anda
Lelucon sering kali disamarkan sebagai bentuk humor, namun tujuannya adalah untuk melukai perasaan Anda. Komentar-komentar seperti itu bisa membuat Anda merasa perlu berhati-hati saat bersama orang tersebut. Bahkan, Anda mungkin mulai takut untuk berkata apa pun.
Menarik Diri Saat Anda Membutuhkannya
Ketika Anda paling membutuhkan dukungan, orang tersebut justru menghilang. Ia bisa menarik diri secara emosional atau fisik. Pengalaman ini bisa membuat Anda merasa sangat kesepian dan tidak didukung dalam momen sulit.
Tidak Pernah Mengambil Tanggung Jawab
Dalam setiap konflik, orang tersebut selalu membuat Anda yang meminta maaf. Bahkan ketika ia jelas bersalah, ia akan membalikkan situasi. Ini membuat Anda merasa selalu salah dan tidak dihargai.
Mengendalikan Melalui Pembatasan Halus
Ia tidak melarang Anda melakukan sesuatu, tetapi ia akan menunjukkan ketidakpuasan. Misalnya, ia bisa cemberut saat Anda pergi dengan teman-teman. Perlahan-lahan, hidup Anda semakin sempit dan terbatas.
Menahan Dukungan di Saat Sulit
Pada momen terendah hidup Anda, ia justru absen secara emosional. Ia tidak memberi kenyamanan. Kehadirannya seolah bersyarat dan tidak dapat diandalkan. Ini bisa membuat Anda merasa tidak dihargai.
Membuat Anda Merasa “Terlalu Berlebihan”
Anda sering diberitahu bahwa Anda terlalu sensitif, terlalu emosional, atau terlalu cerewet. Akhirnya, Anda mulai membungkam diri. Anda berhenti mengekspresikan kebutuhan atau perasaan Anda. Ini bisa mengakibatkan penekanan emosional yang berkepanjangan.
Menarik Hanya Saat Menguntungkannya
Awalnya, orang tersebut tampak sangat menawan dan perhatian. Namun, pesona itu hanya alat untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Sikap menawan itu bukanlah cerminan jati dirinya. Ini bisa menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan.
Kesimpulan
Hubungan yang paling menyakitkan bukanlah yang penuh pertengkaran keras. Itu adalah hubungan di mana Anda perlahan kehilangan diri sendiri. Anda mulai mengambil ruang yang semakin kecil. Pada akhirnya, Anda bahkan tidak lagi mengenali diri sendiri. Hubungan yang sehat harusnya membuat Anda berkembang. Ini bukan hanya tentang menemukan pasangan yang benar, tetapi juga belajar mengenali bendera merah.