Harry Kane dan Kehadiran di Allianz Arena
Pertemuan antara Bayern Munich dengan Tottenham Hotspur dalam laga pramusim di Allianz Arena, Kamis (7/8), menjadi momen yang penuh makna bagi Harry Kane. Mantan bintang Spurs itu kembali menginjak lapangan yang pernah menjadi tempat ia berkembang selama 428 pertandingan dengan torehan 279 gol.
Kane memulai laga dengan percaya diri saat mencetak gol di menit ke-12 ke gawang Tottenham Hotspur. Meski berhasil mengoyak jala yang dijaga Guglielmo Vicario, ia memilih tidak merayakan gol tersebut sebagai bentuk rasa hormat terhadap klub yang pernah ia bela. Hal ini menunjukkan sikap profesional dan rasa penghargaan yang tinggi dari pemain berusia 32 tahun tersebut.
Namun, momen manis itu segera berubah ketika Kane mendapat kesempatan emas melalui titik putih. Sayangnya, sepakannya gagal mengarah ke gawang. Langkahnya terganggu saat menendang bola sehingga sepakan penalti melambung jauh di atas mistar gawang. Kane hanya bisa tersenyum kecut saat bangkit dari lapangan, gagal menambah penderitaan mantan klub masa kecilnya.
Pertandingan ini menjadi pertemuan kedua Kane dengan Tottenham sejak kepindahannya pada 2023 senilai £100 juta (sekitar Rp2,19 triliun). Dalam pertemuan sebelumnya di London Utara pada musim panas lalu, Kane juga menahan diri untuk tidak mengangkat trofi Visit Malta Cup meski Bayern menang 3-2. Ini menunjukkan bahwa ia tetap menjaga hubungan baik dengan klub lamanya meskipun telah bergabung dengan tim baru.
Bayern Munich menurunkan skuad inti pada laga ini, termasuk pemain anyar Luis Diaz yang direkrut dari Liverpool dengan nilai transfer £65,5 juta (sekitar Rp1,43 triliun). Sementara itu, Tottenham diperkuat Joao Palhinha, gelandang bertahan yang baru saja menyelesaikan kesepakatan peminjaman selama satu musim dari Bayern pada Minggu sebelumnya.
Meski sempat mengalami musim perdana tanpa gelar akibat dominasi Bayer Leverkusen, Kane kini telah mengakhiri puasa trofi dengan membawa Bayern menjuarai Bundesliga musim lalu. Ini menunjukkan bahwa ia mampu beradaptasi dengan cepat dan memberikan kontribusi besar bagi tim barunya.
Laga pramusim ini bukan hanya ajang pemanasan, tetapi juga menjadi pertemuan emosi masa lalu dengan ambisi masa kini. Bagi Kane, gol dan kegagalan penalti di Allianz Arena menjadi pengingat bahwa setiap pertemuan dengan Tottenham akan selalu membawa cerita tersendiri. Tidak hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang perjalanan karier, perasaan, dan keputusan penting dalam hidup seorang atlet.