Pemain Asal Argentina Jadi Sorotan di Super League 2025/2026
Norberto Ezequiel “Pulga” Vidal menjadi perhatian utama dalam pekan perdana Super League 2025/2026. Gol tunggalnya pada masa injury time membawa PSIM Jogjakarta mengalahkan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (8/8). Gol tersebut tidak hanya memberi kemenangan bagi tim, tetapi juga menjadi awal yang menjanjikan bagi karier Vidal di Indonesia.
Gol yang dicetak oleh Vidal terjadi pada menit ke-90+2’. Berawal dari umpan Dede Sapari, ia sukses melepaskan tembakan yang tak mampu dihalau oleh kiper Persebaya Surabaya. Kemenangan 1-0 ini sangat berarti bagi PSIM yang baru saja promosi dari Championship musim lalu. Selain meraih tiga poin pertama, mereka berhasil memenangkan laga di kandang salah satu tim besar Indonesia.
Vidal datang ke Jogjakarta sebagai salah satu rekrutan terbaik di Super League musim ini. Nilai pasarnya mencapai Rp 7,82 miliar, menjadikannya salah satu pemain termahal di kompetisi. Sebelum bergabung dengan PSIM, Vidal pernah dua musim membela Persita Tangerang. Dalam 63 pertandingan, ia mencetak 17 gol dan 14 assist, menunjukkan kontribusi signifikan.
Performa gemilangnya membuatnya direkrut oleh Punjab FC di Indian Super League musim lalu. Meski hanya semusim di India, pengalamannya di luar negeri semakin memperkaya kualitas permainannya. PSIM langsung memanfaatkan kesempatan ini dengan meminang Vidal untuk memperkuat lini serang mereka di musim debut Super League.
Pelatih Jean-Paul van Gastel memiliki banyak opsi dalam memanfaatkan kemampuan Vidal. Ia bisa dimainkan sebagai gelandang serang, winger, bahkan second striker. Keunggulan Vidal dalam kelincahan, kreativitas, dan visi bermain membuatnya sulit dijaga lawan. Fleksibilitas posisinya menjadi nilai tambah yang membuatnya begitu berharga.
Pengalamannya di Liga Indonesia sebelumnya menjadi keuntungan besar bagi PSIM. Adaptasi Vidal terhadap ritme permainan lokal diyakini tidak memerlukan waktu lama. Nilai pasar yang tinggi bukan sekadar angka bagi Vidal, tetapi cerminan ekspektasi besar yang dibebankan kepadanya musim ini.
Vidal masuk jajaran elite bersama nama besar seperti Alexis Messidoro dan Rizky Ridho di Super League 2025/2026. Status ini membuat sorotan media dan publik mengarah kepadanya. Bagi PSIM, Vidal adalah aset strategis yang diharapkan menjaga tim tetap kompetitif.
Dari sisi teknis, Vidal menawarkan kombinasi determinasi, teknik tinggi, dan kecerdasan bermain. Jarang ada pemain asing yang memiliki paket lengkap seperti ini. Kehadirannya juga memberi efek psikologis positif bagi skuad. Para pemain muda PSIM punya figur berpengalaman untuk dijadikan panutan.
Bagi suporter, Vidal menjadi simbol ambisi klub yang ingin berkembang di kasta tertinggi. Nama Pulga mulai sering terdengar dalam chant oleh pendukung Laskar Mataram. Gaya khas Amerika Latin yang atraktif membuat laga PSIM diprediksi akan lebih menghibur musim ini.
Secara taktik, Van Gastel bisa memaksimalkan Vidal dalam berbagai skema. Baik sebagai playmaker murni maupun inverted winger, dia bisa menjadi kunci pembuka pertahanan lawan. Musim 2025/2026 menjadi panggung baru bagi Vidal membuktikan kelasnya. Jika sukses membawa PSIM menembus papan tengah, namanya bisa sejajar dengan legenda asing Super League.
Gol ke gawang Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo menjadi sinyal awal kapasitasnya. Dengan satu sentuhan, dia mampu mengubah hasil pertandingan besar. Momentum ini akan membangun kepercayaan diri Vidal dan tim. Apalagi, kemenangan di laga tandang perdana memberikan modal berharga untuk menatap pekan-pekan selanjutnya.
Bagi Persebaya Surabaya, gol di menit akhir itu menjadi pukulan telak. Sementara bagi PSIM, itu adalah pernyataan mereka bukan sekadar tim promosi. Vidal akan terus jadi sorotan publik di setiap pertandingan. Konsistensinya akan menentukan apakah ia layak disebut ikon baru Super League musim ini.
Dengan kualitas dan mental juara yang dimiliki, peluang itu terbuka lebar. Kini, semua mata akan tertuju pada langkah-langkah kecil Pulga yang bisa menghasilkan dampak besar di lapangan. Jika Vidal mampu menjaga performa hingga akhir musim, namanya akan terpatri di hati suporter PSIM. Dan gol indahnya di Gelora Bung Tomo akan selalu diingat sebagai awal dari perjalanan gemilangnya di Jogjakarta.