Persebaya Surabaya Kandas di Laga Pembuka Super League 2025/2026
Persebaya Surabaya mengalami kekalahan yang menyakitkan saat menjamu PSIM Yogyakarta dalam laga pembuka Super League 2025/2026. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo pada Jumat malam (8/8/2025) berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan PSIM. Gol tunggal yang dicetak oleh Norberto Ezequiel Vidal di menit ke-92 berhasil membuat puluhan ribu Bonek, pendukung Persebaya, terdiam.
Meski tampil agresif sejak awal, Persebaya gagal memanfaatkan peluang-peluang emas yang didapat di babak pertama. Sementara itu, PSIM justru tampil lebih efektif dan mampu mencuri poin penting jelang laga usai. Hasil ini membuat Persebaya langsung terpuruk di dasar klasemen sementara tanpa raihan poin, sedangkan PSIM naik ke posisi kedua dengan tiga poin dari satu laga.
Performa Pemain yang Menjadi Sorotan
Di balik kekalahan tersebut, beberapa pemain Persebaya Surabaya tampil di bawah ekspektasi. Dalam data Sofascore, delapan nama mendapatkan rating terendah dan menjadi perhatian utama. Berikut adalah daftar pemain tersebut:
- Kadek Raditya: Masuk menggantikan Toni Firmansyah di menit ke-58, ia hanya meraih rating 6,2. Tampil kurang solid dan gagal memberi kekuatan di lini belakang.
- Rizky Dwi Pangestu: Memasuki lapangan di menit ke-76 menggantikan Mihailo Perovic, ia hanya mendapatkan rating 6,4 karena minim kontribusi dalam menciptakan peluang.
- Gali Freitas: Masuk di menit ke-76 menggantikan Malik Risaldi, ia mendapat rating 6,5. Meskipun memiliki kecepatan, ia tidak mampu mengubah arah permainan.
- Mihailo Perovic: Pemain asing asal Montenegro ini mendapatkan rating 6,6. Ia kesulitan menembus pertahanan PSIM dan jarang mendapat bola matang.
- Toni Firmansyah: Gelandang muda ini mengantongi rating 6,7. Akurasi umpannya sering meleset dan mudah kehilangan bola di lini tengah.
- Milos Raickovic: Gelandang anyar Persebaya ini belum nyetel dengan ritme tim. Ia hanya mendapat rating 6,7 setelah gagal memanfaatkan peluang emas di babak pertama.
- Dime Dimov: Bek tengah asal Makedonia Utara ini juga masuk daftar pemain dengan rating rendah. Ia beberapa kali kalah duel udara dan kurang cepat menutup ruang lawan.
- Arief Catur Pamungkas: Meski mendapatkan rating 6,8, bek sayap ini kesulitan menghadapi tekanan sayap PSIM dan minim kontribusi serangan.
Pemain dengan Rating Tinggi
Sebaliknya, beberapa pemain Persebaya Surabaya tampil cukup baik meskipun tim kalah. Risto Mitrevski menjadi pemain dengan rating tertinggi yaitu 7,6. Diikuti oleh Bruno Moreira (7,5) dan Malik Risaldi (7,4). Namun, penampilan apik mereka tidak cukup untuk menutupi rapuhnya koordinasi di lini belakang dan tumpulnya lini depan.
Pelatih Eduardo Perez harus segera mencari solusi sebelum laga tandang melawan Persita Tangerang, Sabtu (16/8/2025) mendatang. Jika tidak, posisi Persebaya Surabaya di papan bawah bisa semakin terpuruk. Para pemain dituntut untuk bangkit dan menunjukkan performa terbaik mereka, karena dukungan Bonek selalu penuh di stadion.
Evaluasi dan Tantangan Berikutnya
Kekalahan ini menjadi sinyal keras bagi manajemen dan tim pelatih. Delapan pemain yang tampil di bawah standar harus segera dievaluasi agar tidak menjadi titik lemah di pertandingan berikutnya. Di level kompetisi setinggi Super League, margin kesalahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal.
Persebaya Surabaya harus kembali mengasah penyelesaian akhir dan meningkatkan konsentrasi hingga menit terakhir. Gol Vidal di injury time membuktikan bahwa fokus penuh selama 90 menit plus tambahan waktu adalah harga mati.
PSIM sendiri layak mendapat pujian karena bermain disiplin dan memanfaatkan peluang secara maksimal. Kemenangan tandang ini akan menjadi modal berharga mereka saat menjamu Arema FC pekan depan.
Bagi Persebaya Surabaya, laga kontra Persita akan menjadi ujian mental yang sesungguhnya. Delapan pemain dengan rating terburuk, termasuk Kadek Raditya dan Rizky Dwi, punya kesempatan untuk membuktikan mereka layak membela Green Force.
Kebangkitan di pekan kedua bisa mengubah arah perjalanan musim ini. Namun, jika kembali tampil di bawah standar, tekanan dari suporter dan publik Surabaya bisa makin besar. Musim masih panjang, tapi setiap poin sangat berarti di persaingan ketat Super League. Kini semua mata tertuju pada Persebaya Surabaya, menunggu apakah tim kebanggaan Kota Pahlawan mampu bangkit dari keterpurukan awal musim.