Harga Kopi Robusta di Jember Turun Selama Musim Panen
Di tengah musim panen raya, harga kopi jenis robusta di tingkat petani di Jember mengalami penurunan. Hal ini menimbulkan kekecewaan bagi para petani kopi di Desa Garahan, Kecamatan Silo. Meski demikian, mereka tidak sampai mengalami kerugian yang besar akibat penurunan harga hingga 50 persen.
Abdus Salam, seorang petani kopi setempat, menjelaskan bahwa harga kopi untuk kemasan oce atau kopi kering saat ini berada pada kisaran Rp 48.000 per kilogram. Sementara itu, harga kopi glondongan mencapai Rp 15.000 per kilogram atau sekitar Rp 1,5 juta per kuintal.
Menurut Salam, harga tersebut ditentukan oleh pengepul. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga kopi glondongan kini turun dari Rp 30.000 per kilogram menjadi hanya Rp 15.000 per kilogram. Untuk kopi kering, harga juga turun dari Rp 75.000 per kilogram menjadi Rp 48.000 per kilogram.
Faktor Cuaca yang Mempengaruhi Produksi
Salah satu faktor yang memengaruhi harga kopi adalah cuaca. Di kawasan Jember, curah hujan yang tinggi menyebabkan proses penjemuran kopi membutuhkan waktu lebih lama. Salam menjelaskan bahwa biasanya dalam empat hari penjemuran sudah cukup untuk mengeringkan kopi. Namun, jika cuaca tidak stabil seperti saat ini, proses penjemuran bisa memakan waktu hingga seminggu.
Meskipun proses penjemuran terganggu, kualitas kopi yang dihasilkan tetap sama dengan tahun sebelumnya. Namun, bagi para petani, harga tetap menjadi hal utama. Salam mengatakan bahwa meskipun kualitas bagus, jika harga tidak sesuai dengan biaya produksi, maka hasil panen akan terasa kurang menguntungkan.
Produksi dan Jenis Kopi yang Ditanam
Salam merinci bahwa jika kondisi buah kopi baik, satu hektare lahan dapat menghasilkan sekitar 2 ton kopi dalam bentuk glondongan. Ia menjelaskan bahwa jenis robusta lebih diminati oleh petani karena biji kopinya lebih besar dan mudah diproses.
“Petani di sini tidak tertarik menanam Arabika karena biji kopinya kecil-kecil dan memerlukan perawatan yang lebih rumit,” ujarnya.
Kesimpulan
Penurunan harga kopi selama musim panen ini memberikan tantangan bagi para petani. Meski kualitas kopi tetap terjaga, fluktuasi harga membuat mereka harus lebih hati-hati dalam mengatur biaya produksi dan pemasaran. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, proses produksi kopi menjadi lebih sulit, namun para petani tetap berusaha menjaga kualitas dan mempertahankan produksi yang stabil.