Kompetisi BRI Super League 2025-2026 Siap Bergulir
Kompetisi sepak bola kasta teratas di Indonesia, BRI Super League 2025-2026, akan segera dimulai pada Jumat, 8 Agustus 2025. Laga pembuka akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Tim yang menjadi tuan rumah dalam laga perdana adalah Persebaya Surabaya, yang merupakan tim peringkat empat pada musim lalu.
Lawan yang akan dihadapi oleh Persebaya adalah PSIM Yogyakarta, salah satu tim promosi dari Pegadaian Championship 2024-2025 (sebelumnya bernama Pegadaian Liga 2). Selain PSIM, dua tim lain yang juga promosi ke BRI Super League 2025-2026 adalah Bhayangkara Presisi Lampung FC dan Persijap Jepara.
Kini, 18 klub peserta BRI Super League 2025-2026 telah menyiapkan skuad mereka. Salah satu perubahan utama adalah jumlah pemain asing yang diperbolehkan. Regulasi kali ini mengizinkan maksimal 11 pemain asing, berbeda dengan musim lalu yang hanya memperbolehkan delapan pemain asing.
Masih Ada Klub yang Belum Memenuhi Kuota Pemain Asing
Meski regulasi telah diubah, hingga saat ini belum ada satu pun klub yang berhasil melengkapi kuota 11 pemain asing. Beberapa klub seperti Bhayangkara FC, Arema FC, Persik Kediri, dan Semen Padang telah merekrut 10 pemain asing. Sementara itu, Persib Bandung memiliki sembilan pemain asing, termasuk Frans Putros, bek asal Irak yang baru saja bergabung. Persib masih memiliki kesempatan untuk merekrut dua pemain asing tambahan jika ingin memaksimalkan kuota.
Nilai Skuad Persib Bandung Hanya Selisih Rp 2 Miliar dari Dewa United
Berdasarkan data Transfermarkt, nilai skuad terbesar di BRI Super League 2025-2026 adalah milik Dewa United Banten FC, yang menempati posisi kedua musim lalu. Nilai skuad mereka mencapai Rp 94,47 miliar. Persib Bandung, juara bertahan sekaligus tim dengan nilai skuad terbesar di musim lalu, menempati peringkat kedua dengan total nilai Rp 92,73 miliar. Selisih antara kedua klub tersebut hanya sekitar Rp 2 miliar.
Peringkat ketiga ditempati oleh PSM Makassar dengan nilai skuad Rp 86,65 miliar. Di bawahnya, Borneo FC menempati peringkat keempat dengan total nilai Rp 78,39 miliar. Bhayangkara FC, salah satu tim promosi, menempati peringkat kelima dengan nilai Rp 77,70 miliar. PSIM Yogyakarta, yang juga merupakan tim promosi, berada di peringkat keenam dengan total nilai Rp 76,65 miliar.
Persebaya Surabaya berada di peringkat delapan dengan nilai skuad Rp 74,91 miliar. Persija Jakarta mengikuti di peringkat sembilan dengan nilai Rp 74,74 miliar. Bali United menempati peringkat ke-10 dengan total nilai Rp 70,74 miliar.
Tiga Klub dengan Nilai Skuad Terendah
Di sisi lain, tiga klub dengan nilai skuad terendah di BRI Super League 2025-2026 adalah PSBS Biak, Arema FC, dan Madura United. PSBS Biak menduduki peringkat terbawah dengan nilai skuad sebesar Rp 35,20 miliar. Arema FC berada di peringkat 17 dengan total nilai Rp 46,84 miliar. Sementara itu, Madura United, yang menjadi runner-up musim lalu, menempati peringkat 16 dengan nilai skuad Rp 50,06 miliar.
Bursa Transfer Masih Dibuka
Hingga saat ini, bursa transfer pemain masih terbuka. Oleh karena itu, nilai skuad 18 klub yang tercantum bisa berubah ketika bursa transfer resmi ditutup. Hal ini memberikan peluang bagi klub-klub untuk meningkatkan komposisi pemain mereka sebelum kompetisi dimulai.