Program Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa Sekolah di Seluruh Indonesia
Pada hari Senin (4/8/2025), program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Di Jawa Tengah, kegiatan ini dipantau langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi. Ia hadir di SLB Negeri Semarang untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik. Para siswa yang mengikuti pemeriksaan menunjukkan rasa senang dan antusias terhadap program tersebut.
Salah satu siswi kelas XI SLB Negeri Semarang, Paramesti Sasi Kirana, mengaku tidak merasa takut saat menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya menunjukkan bahwa ia dalam kondisi sehat, meskipun dokter menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan manis.
“Aku diperiksa tekanan darah, pengambilan darah, dan diperiksa oleh spesialis anak. Aku disarankan mengurangi cokelat, permen, dan minuman manis karena gigi saya berlubang. Aku tidak takut, malah senang karena tahu aku sehat,” ujar Paramesti dengan jujur.
Siswi lain, Cindy, mengaku sempat gugup karena takut disuntik. Namun, ia merasa senang karena hasil pemeriksaannya menunjukkan kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat.
“Deg-degan karena takut disuntik, tapi aku senang karena sehat. Harapanku tetap sehat dan kuat,” katanya.
Sementara itu, Candra, juga siswa kelas XI, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya baik setelah pemeriksaan. Dokter hanya menanyakan mengenai kulit tangannya yang mengelupas akibat aktivitas mencuci mobil.
“Dokter menyarankan aku mengurangi jajan dan minuman manis seperti es teh, serta menjaga pola makan dan tidur yang sehat,” jelas Candra singkat.
Ketiga siswa tersebut mewakili 479 siswa di SLB Negeri Semarang yang dijadwalkan mengikuti CKG guna mendeteksi berbagai potensi penyakit.
Cakupan dan Tujuan Program CKG
Program CKG mencakup pemeriksaan untuk penyakit TBC, pemeriksaan mata, telinga, gigi, serta imunisasi untuk siswa sekolah dasar. Pemeriksaan juga meliputi tes kebugaran dan kebiasaan seperti merokok.
Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi menegaskan bahwa program CKG bagi siswa sekolah rakyat telah dimulai sejak 14 Juli 2025, kemudian diperluas secara serentak untuk sekolah umum seperti SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB pada pekan pertama Agustus.
Program ini digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai persiapan untuk mencetak generasi penerus menjelang peringatan 100 tahun Indonesia pada 2045.
“Ini menjadi pondasi agar pembangunan sumber daya manusia di tahun 2045 berkualitas dan bermutu. Kesehatan adalah langkah pertama, disusul akses pendidikan layak, dan ketiga adalah pemenuhan gizi,” ujar Menteri Arifatul saat berbicara di hadapan media di aula SLB Negeri Semarang, Jl. Elang Raya, Mangunharjo, Tembalang.
Kondisi Kesehatan Gigi Anak Indonesia
Ia juga mengungkapkan fakta bahwa kondisi kesehatan gigi anak Indonesia cukup memprihatinkan, dengan 93 persen anak mengalami gigi berlubang dan hanya tujuh persen dalam kondisi baik.
Sekda Jawa Tengah, Sumarno, menyebutkan bahwa tingginya capaian CKG di wilayahnya mencerminkan antusiasme masyarakat yang besar. Pemerintah Jawa Tengah juga menyediakan layanan tambahan seperti dokter spesialis keliling (Speling) yang terintegrasi dengan program CKG.
“Capaian CKG di Jawa Tengah sudah mencapai 5,7 juta sasaran. Jika di tingkat nasional baru 15 juta, maka Jawa Tengah sudah berkontribusi sekitar sepertiga. Ini penting karena anak yang cerdas harus dimulai dari kondisi kesehatannya yang diketahui lebih dulu,” ujarnya.
Pentingnya Skrining Kesehatan Dini
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menambahkan bahwa CKG bertujuan melakukan skrining kesehatan sejak dini karena penyakit degeneratif seperti diabetes kini mulai menyerang usia muda.
“Banyak anak yang mengonsumsi makanan tinggi gula dan bahan pengawet. Oleh karena itu, anak-anak perlu diajarkan menghindari makanan dan minuman yang berisiko bagi kesehatan tubuh,” pungkas Yunita.