Penemuan Mayat di Kali Mati Watulema, Warga Heboh
Warga Desa Manubura, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki di Kali Mati Watulema. Kejadian ini terjadi pada Senin, 4 Agustus 2025, sekitar pukul 14.30 Wita. Lokasi penemuan berada di RT 18, RW 08, Dusun Keduwaer, Desa Manubura.
Menurut informasi yang diperoleh, awalnya seorang warga bernama Fabianus (38 tahun) berjalan dari rumahnya menuju Kali Mati Watulema untuk mengumpulkan batu. Saat tiba di lokasi kejadian, ia mencium aroma bau menyengat. Ia kemudian mencari sumber bau tersebut dan menemukan mayat laki-laki yang belum diketahui identitasnya.
Fabianus langsung melaporkan temuannya kepada Bendetikus setempat agar dapat memberitahu masyarakat dan pihak berwajib. Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian setempat.
Kapolsek Nelle, IPTU Sang Nyman Parwata bersama anggota Polsek Nelle segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pengamanan. Selain itu, mereka juga menghubungi Identifikasi Polres Sikka dan meminta bantuan dokter dari Puskesmas Nelle, yaitu Dokter Melati Putri Indah Sari Sitorus.
Olah TKP dilakukan oleh Kasat Reskrim Polres Sikka, Djafar Awad Alkatiri, S.H, didampingi oleh Kapolsek Nelle serta tim identifikasi dan anggota Polsek Nelle. Mayat tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tc. Hillers menggunakan mobil forensik milik Polres Sikka untuk dilakukan pemeriksaan forensik.
Hingga saat ini, identitas mayat masih dalam penyelidikan. Namun, diduga kuat korban adalah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hingga kini, belum ada keluarga korban yang bisa dihubungi terkait kejadian tersebut.
Kepala Desa Manubura, Petrus Yohanes Fernandez, juga membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Menurutnya, jenazah ditemukan dalam kondisi tergeletak di antara batu-batuan. “Jenazah tampak tergeletak di bawah kali mati dan tertindih batu,” ujarnya.
Dari pantauan di lokasi kejadian, mayat laki-laki tersebut ditutupi sehelai kain merah karena dalam kondisi tidak berpakaian. Di sekitar mayat juga terdapat beberapa plastik bekas yang tergeletak.
Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat. Mereka berharap pihak berwajib dapat segera menemukan identitas korban dan menjelaskan penyebab kematian secara jelas. Selain itu, warga juga meminta agar lebih banyak perhatian diberikan kepada individu-individu yang memiliki gangguan jiwa, terutama di daerah pedesaan.
Kejadian ini menjadi peringatan bahwa pentingnya pengawasan dan perhatian terhadap kondisi sosial serta kesehatan mental masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang kurang terjangkau oleh layanan kesehatan dan sosial.