Pemulihan Pasar Properti Bali yang Menjanjikan
Pasar properti di Bali kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan, terutama setelah adanya lonjakan jumlah wisatawan mancanegara. Data dari BPS Bali menunjukkan bahwa hingga pertengahan 2024, pulau ini telah dikunjungi sekitar 3.687.567 wisatawan asing—angka yang mencapai lebih dari 76% dibanding total kunjungan tahun 2023. Tren positif ini memberi dampak langsung pada sektor pariwisata dan juga memicu peningkatan kepercayaan investor.
Selama lima tahun terakhir, harga rata-rata properti di Bali meningkat sebesar 7% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar properti semakin stabil dan menarik bagi para pemain besar. Kawasan Badung Utara, termasuk daerah seperti Berawa dan Canggu, menjadi pusat utama dalam dinamika pasar properti ini. Kedua kawasan ini memiliki pasokan properti masing-masing sebanyak 1.618 dan 1.609 unit, menjadikannya sebagai area dengan suplai terbesar di Bali.
Salah satu wilayah yang kini mulai menarik perhatian adalah Munggu. Wilayah ini dikenal sebagai destinasi hunian yang menawarkan keseimbangan antara aksesibilitas dan ketenangan. Dengan posisi yang strategis, Munggu menarik minat baik dari investor maupun pengguna akhir. Nilai sewa di kawasan Badung Utara pun cukup tinggi, di mana properti dengan lima kamar tidur bisa disewakan hingga USD635 per malam—sekitar 17% di atas rata-rata pasar.
Pertumbuhan Sektor Properti Premium
Sektor properti premium di Bali, khususnya di wilayah Badung, mengalami pertumbuhan pesat. Munggu kini menjadi kawasan investasi unggulan, dengan permintaan tinggi dari pembeli internasional pasca-pandemi. Harga properti terus meningkat, terutama untuk vila mewah yang mencatat apresiasi tahunan sekitar 12,46%. Selain itu, regulasi yang semakin ramah terhadap warga negara asing, seperti penyederhanaan proses kepemilikan properti dan insentif visa, turut berkontribusi pada geliat pasar ini.
Core Concept Living, sebuah pengembang hunian berkualitas tinggi dengan desain unik dan khas, siap meluncurkan proyek residensial visioner bernama LEVIRO Residences. Proyek ini akan mendefinisikan ulang standar hunian mewah di Bali. Nama LEVIRO sendiri bermakna “hidup dalam kedamaian”, yang mencerminkan visi pengembang untuk menciptakan lingkungan hunian yang harmonis.
Desain yang Menggabungkan Budaya dan Modernitas
LEVIRO tidak hanya sekadar kompleks hunian, tetapi juga menjadi inovasi dalam arsitektur dan gaya hidup. Proyek ini dirancang dengan menggabungkan filosofi desain lintas budaya, menciptakan lingkungan yang menyeimbangkan keanggunan minimalis, fungsionalitas desain, serta keahlian craftsmanship khas Nordik yang dibalut dengan jiwa Bali.
Shanny Poijes, Managing Director Core Concept Living, menyatakan bahwa LEVIRO dirancang khusus untuk para pembeli internasional berkelas yang menghargai gaya hidup yang mencerminkan pengalaman global mereka. Ia menambahkan bahwa kawasan Munggu telah berkembang menjadi magnet bagi investor internasional, digital nomad, serta pemilik rumah yang berorientasi pada gaya hidup.
Rencana Pengembangan dan Jadwal Proyek
Dengan luas lahan sebesar 9.060 meter persegi, LEVIRO akan menghadirkan vila-vila eksklusif yang dibuat dengan kecermatan desain arsitektural. Setiap unit akan menampilkan keanggunan minimalis, fungsionalitas desain, serta keahlian craftsmanship khas Nordik yang dibalut dengan jiwa Bali. Hunian di sini akan ditawarkan dalam beberapa tipe, yaitu tiga, empat, lima, hingga enam kamar tidur.
Proyek LEVIRO secara resmi akan diperkenalkan pada Oktober 2025, dengan jadwal pembangunan dimulai pada kuartal pertama 2026 dan serah terima unit direncanakan pada kuartal terakhir 2027. Sementara itu, Core Concept Living sebagai pengembang, akan memulai proses penerimaan Expressions of Interest (EOI) pada 18 Agustus 2025.











Leave a Reply