Makmus

News All U Need

KLH Bentuk Tim Khusus Kelola Sisa Makanan Program MBG

Kementerian Lingkungan Hidup Dorong Pengelolaan Sisa Makanan dari Program Makan Bergizi Gratis

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengajak pemerintah daerah untuk membentuk tim khusus guna mengelola sisa makanan yang dihasilkan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tujuan utama dari langkah ini adalah agar sisa makanan dapat dimanfaatkan secara optimal dan tidak menyebabkan masalah lingkungan.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya pengelolaan sisa makanan seiring dengan peningkatan jumlah SPPG di berbagai wilayah. Ia menjelaskan bahwa setiap SPPG menghasilkan sekitar 20 kilogram sampah, terdiri dari 10 kilogram sisa olahan makanan dan 10 kilogram sisa kemasan atau bahan organik seperti kulit buah. Hal ini perlu dikelola dengan baik agar tidak menjadi beban lingkungan.

“Setiap SPPG menghasilkan sekitar 20 kilogram sampah, terdiri dari 10 kilogram sisa olahan makanan dan 10 kilogram sisa kemasan atau bahan organik seperti kulit buah. Ini perlu dikelola dengan baik,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan MBG di SMP Negeri 8 Kota Tangerang, Senin (4/8/).

Sebelum bertemu dengan siswa penerima MBG, Hanif memastikan sistem pengolahan sampah di SPPG telah memenuhi standar kebersihan. Ia menjelaskan bahwa sampah dari SPPG diangkut oleh unit khusus untuk diolah lebih lanjut, misalnya dijadikan pakan maggot atau kompos. Potensi pemanfaatan ini harus dimaksimalkan agar tidak terbuang percuma.

Selain itu, Hanif juga mendorong pemerintah daerah untuk berinovasi tidak hanya dalam pendistribusian MBG, tetapi juga dalam pengelolaan limbahnya. Ia menegaskan bahwa dengan meningkatnya jumlah penerima MBG, perlu disiapkan regulasi yang komprehensif agar sisa makanan tidak menjadi beban lingkungan.

Wali Kota Tangerang Sachrudin menyatakan bahwa sisa makanan dari program MBG telah dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup setempat melalui Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu 3R (TPST3R) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem pengolahan sampah agar tidak ada yang terbuang percuma. Semua proses pengelolaan dilakukan sesuai arahan KLH.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa. Dengan pengelolaan sisa makanan yang baik, diharapkan program ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga ramah lingkungan.

Langkah-Langkah Pengelolaan Sisa Makanan

Berikut beberapa langkah yang dilakukan dalam pengelolaan sisa makanan dari program MBG:

  • Pembentukan Tim Khusus: Setiap pemerintah daerah diminta membentuk tim khusus untuk mengelola sisa makanan dari SPPG.
  • Pengangkutan Sampah: Sampah dari SPPG diangkut oleh unit khusus untuk diolah lebih lanjut.
  • Pemanfaatan Sampah: Sampah dapat diolah menjadi pakan maggot atau kompos, sehingga potensi pemanfaatannya bisa maksimal.
  • Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Pemerintah daerah didorong untuk berinovasi dalam pengelolaan limbah, selain pendistribusian MBG.
  • Regulasi yang Komprehensif: Perlu adanya regulasi yang mendukung pengelolaan sisa makanan agar tidak menjadi beban lingkungan.

Manfaat Pengelolaan Sisa Makanan

Dengan pengelolaan sisa makanan yang baik, program MBG tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan siswa, tetapi juga menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, pengelolaan yang efisien dapat mengurangi limbah yang dibuang ke TPA, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Kementerian Lingkungan Hidup terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah dalam upaya menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan optimal dan berdampak positif bagi masyarakat maupun lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *