Ketersediaan Tempat Tidur Pasien di Garut Masih Jauh dari Kebutuhan Ideal
Kabupaten Garut masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan tempat tidur pasien di fasilitas kesehatan. Saat ini, jumlah tempat tidur yang tersedia hanya sekitar 1.680 unit, sementara kebutuhan ideal mencapai 2.700 unit. Hal ini berarti terdapat kekurangan sebesar 1.020 tempat tidur. Dari total kebutuhan ideal, jumlah tempat tidur yang ada baru mencapai 60 persen.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan hal tersebut saat meresmikan ruang baru di Rumah Sakit Medina, Jalan Wanaraja, Kecamatan Wanaraja, pada Senin, 4 Agustus 2025. Ia menilai bahwa ketersediaan tempat tidur pasien menjadi salah satu tantangan besar dalam pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Garut akan terus berupaya menyiapkan lebih banyak tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya. Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam mempercepat pemenuhan fasilitas kesehatan.
Masih kurangnya tempat tidur pasien menjadi kendala dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan. Namun, Bupati memberikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai oleh fasilitas kesehatan swasta, termasuk Rumah Sakit Medina.
Ia mengaku bangga karena putra daerah mampu membangun layanan kesehatan modern dan sesuai standar. “Beberapa tahun lalu kondisinya jauh berbeda. Kini rumah sakit ini telah dilengkapi sistem KRIS, ruangan yang terstandarisasi, dan peralatan canggih,” katanya.
Penambahan Fasilitas di Rumah Sakit Medina
Rumah Sakit Medina, yang didirikan oleh Rudy Gunawan, melakukan penambahan ruang baru sebagai langkah untuk memenuhi standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai kebijakan BPJS. Penambahan ini melibatkan penambahan 50 tempat tidur, sehingga total kapasitas RS Medina menjadi 140 unit.
Selain itu, Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga diperluas dari 20 menjadi 43 tempat tidur. Fasilitas lain yang diresmikan antara lain ruang ICU dan alat CT Scan guna meningkatkan pelayanan darurat dan diagnostik.
Rudy Gunawan berharap Rumah Sakit Medina dapat terus memberikan pelayanan prima. Pihaknya ingin memastikan IGD aktif, dokter mencukupi, dan pelayanan intensif bagi kasus-kasus darurat. “Sehingga bisa membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Peran Rumah Sakit Swasta dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan
Pengembangan fasilitas kesehatan swasta seperti Rumah Sakit Medina menunjukkan komitmen pihak swasta dalam mendukung pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan dapat membantu mengurangi beban fasilitas kesehatan milik pemerintah.
Selain itu, penambahan fasilitas seperti ICU dan CT Scan akan memperkuat kemampuan rumah sakit dalam menangani berbagai kondisi medis yang memerlukan diagnosis cepat dan pengobatan intensif. Hal ini sangat penting dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan dan Harapan Ke depan
Meski ada progres yang signifikan, tantangan tetap ada. Ketersediaan tempat tidur pasien masih menjadi isu utama yang harus terus diupayakan. Selain itu, peningkatan jumlah tenaga medis dan peralatan kesehatan juga menjadi prioritas agar layanan kesehatan bisa lebih optimal.
Kolaborasi antara pihak pemerintah dan swasta akan menjadi kunci dalam mempercepat pembangunan infrastruktur kesehatan. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan masyarakat Garut bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih baik dan merata.