Makmus

News All U Need

Ade Suryana Menolak Jualan Bendera “One Piece” Meski Banyak Peminat

Penjual Bendera Merah Putih Kehilangan Omzet Akibat Beredarnya Bendera “One Piece”

Bendera merah putih yang biasanya menjadi simbol utama perayaan hari kemerdekaan Indonesia kini menghadapi tantangan baru. Beredarnya bendera dengan desain “One Piece” menimbulkan kekhawatiran bagi para penjual bendera merah putih, termasuk Ade Suryana, seorang pedagang dari Bandung yang menjual berbagai pernak-pernik merah putih di Jalan Slamet Readi, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Ade Suryana mengungkapkan bahwa dirinya sempat menerima tawaran untuk menjual bendera “One Piece”. Namun, ia langsung menolak tawaran tersebut. Menurutnya, bendera tersebut tidak memiliki hubungan dengan simbol negara dan bisa menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

“Banyak yang ingin memproduksi dan menjual bendera ‘One Piece’, tapi saya tolak keras,” katanya. Ia menegaskan bahwa bendera merah putih adalah satu-satunya yang layak dijual sebagai simbol kebangsaan.

Menurut Ade, beredarnya bendera “One Piece” cukup mengganggu aktivitas jualannya. Tahun ini, penjualan bendera dan pernak-pernik merah putih mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini membuatnya khawatir karena pendapatan yang diperoleh juga turun.

Selain itu, Ade menyebutkan bahwa banyak warga, terutama anak muda, datang ke tempatnya mencari bendera “One Piece”. Mereka menanyakan tentang desain tersebut dan beberapa bahkan meminta untuk memesan bendera seperti itu. Situasi ini membuat Ade merasa risih dan khawatir akan pengaruhnya terhadap citra bendera merah putih.

Ia mengingat suatu kejadian beberapa hari lalu ketika seorang anak muda menanyakan bendera “One Piece” dan seorang anggota polisi juga membeli bendera merah putih. Saat itu, polisi langsung menegur pemuda tersebut dan memberikan peringatan.

“Apa gunanya kamu bendera ‘One Piece’? Kamu bisa dihukum,” ujar Ade menirukan ucapan polisi tersebut.

Ade Suryana mengaku rutin setiap tahun datang dari Bandung ke Pamekasan untuk berjualan. Bendera yang dijualnya memiliki berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil dengan harga Rp 15.000 hingga ukuran besar seharga Rp 40.000. Namun, omzet tahun ini menurun dibanding tahun lalu.

Ia berharap agar situasi ini tidak berdampak buruk pada para pedagang bendera. Ade menekankan bahwa dirinya tidak ingin mengacaukan negara dengan menjual bendera “One Piece”.

“Mau ngacauin negara? Bendera merah putih saja yang dijual,” tegasnya. Ia berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya simbol-simbol negara dan tidak terpengaruh oleh desain-desain yang tidak relevan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *