Persiapan Timnas Indonesia di Tengah Kompetisi Ketat Zona Asia
Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kedua negara tersebut memilih Eropa sebagai tempat pemusatan latihan, sekaligus menggelar laga uji coba melawan tim-tim dari Serie A Italia. Langkah ini menunjukkan strategi yang matang dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan berat di babak kualifikasi.
Qatar, yang dilatih oleh Julen Lopetegui, menjalani training camp di Austria pada periode 13–27 Juli 2025. Meski sempat kalah 0-3 dari Udinese, mereka berhasil bangkit dengan meraih kemenangan 2-0 atas Metalist Kharkiv dari Ukraina. Latihan intensif ini digunakan untuk memperkuat kekompakan tim dan menilai kesiapan para pemain inti. Kekalahan dari Udinese menjadi pengalaman berharga, sementara kemenangan atas Metalist menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh tim peraih gelar Piala Asia 2019.
Sementara itu, UEA juga melakukan pemusatan latihan di Austria mulai 25 Juli hingga 6 Agustus 2025 bersama pelatih Cosmin Olaroiu. Hasilnya sangat memuaskan—mereka berhasil mengalahkan Lecce dengan skor 3-1. Kemenangan ini menjadi suntikan kepercayaan diri bagi tim. Trio Yahya Al-Ghassani, Caio Lucas, dan Bruno de Oliveira tampil gemilang dan menjadi kunci kemenangan Al Abyad. Selain itu, pelatih memberi kesempatan kepada lima pemain baru untuk beradaptasi, menandakan upaya regenerasi tengah dijalankan secara serius.
Indonesia Memanfaatkan FIFA Matchday
Di sisi lain, Timnas Indonesia harus memanfaatkan FIFA Matchday pada September mendatang sebagai satu-satunya kesempatan untuk persiapan. Garuda dijadwalkan menghadapi Kuwait dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebelum melawan Arab Saudi dan Irak di putaran keempat. Meskipun level lawannya tidak sebanding dengan tim Serie A, duel ini tetap bisa menjadi barometer kekuatan.
Patrick Kluivert dituntut untuk cermat dalam menyusun strategi di tengah waktu persiapan yang singkat. Apalagi lawan di Grup A adalah Arab Saudi dan Irak—tim dengan pengalaman internasional yang jauh lebih matang. Arab Saudi, sebagai tuan rumah, memiliki keunggulan baik secara kualitas maupun pengalaman tampil di beberapa edisi Piala Dunia. Sementara Irak pun memiliki kekuatan yang tak kalah solid dengan materi pemain yang kompetitif.
Tantangan Berat di Grup A
Indonesia tergabung bersama tuan rumah Arab Saudi dan Irak di Grup A. Di atas kertas, kedua tim tersebut unggul secara kualitas dan peringkat FIFA. Tim asuhan Roberto Mancini menjadi unggulan grup karena pengalaman dan kualitas yang sudah terbukti. Sementara Irak juga memiliki pemain-pemain berkualitas yang siap menghadapi pertandingan keras.
Kesenjangan dalam Persiapan
Jika dibandingkan dengan Qatar dan UEA, persiapan Indonesia memang kalah jauh dalam hal intensitas maupun kualitas lawan uji coba. Training camp di Eropa jelas memberi pengalaman yang lebih kaya dibanding hanya bermain di kandang sendiri. Namun, peluang Indonesia belum sepenuhnya tertutup. Patrick Kluivert harus bisa memaksimalkan waktu yang ada dan membangun taktik yang efektif.
Dengan semangat juang serta dukungan penuh dari suporter, Garuda tetap bisa menjadi penantang. Pengalaman lolos ke putaran ketiga juga bisa menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Meski berada di bawah tekanan, Indonesia tetap memiliki peluang untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.