Kebakaran Hebat Ludeskan Tiga Toko di Trenggalek, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Kebakaran hebat terjadi di simpang empat Pasar Kampak, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, pada Sabtu (2/8/2025) dini hari. Kejadian tersebut mengakibatkan tiga toko rusak parah, yaitu konter handphone, warung makan, serta toko perabotan rumah tangga.
Warga setempat, Jodhi Bagus, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. “Kejadiannya sekitar jam 3, yang terbakar konter HP di barat perempatan sampai toko selatan perempatan,” ujarnya. Saat kebakaran terjadi, warga sedang tertidur dan lingkungan pasar sepi, sehingga api sudah membesar saat diketahui.
Banyak warga yang berada di dalam rumah mulai berhamburan keluar saat mendengar suara bangunan dan kayu yang terbakar. “Tidak ada orang di dalam toko, pulang ke rumahnya masing-masing,” tambah Jodhi. Ia juga khawatir api akan merambat ke rumahnya, sehingga ikut gotong royong memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, api yang sudah besar tidak bisa diatasi oleh warga.
Peningkatan Signifikan, Kabupaten Malang Serap 196 Pekerja Disabilitas di 34 Perusahaan
Pemerintah Kabupaten Malang telah memperluas akses dan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Hal ini terbukti dari upaya pemerintah dalam memfasilitasi penyandang disabilitas untuk memperoleh haknya dalam pekerjaan.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, sebanyak 196 penyandang disabilitas telah bekerja dalam 34 perusahaan. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 113 orang. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor industri rokok.
Disnaker telah melakukan pendataan terkait perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Setiap loker yang tersedia pasti disampaikan kepada penyandang disabilitas. Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi pelatihan bagi mereka. Contohnya, pelatihan Detail Engineering Design (DED) yang dilakukan oleh komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).
Penghargaan dari KIAT diberikan kepada Kabupaten Malang karena telah memfasilitasi pelatihan untuk teman-teman disabilitas. Di masa depan, diharapkan semua tempat baik perusahaan maupun pemerintahan dapat memfasilitasi berbagai alat bantu seperti layanan bahasa isyarat, agar memberikan kemudahan akses informasi, komunikasi, dan partisipasi dalam berbagai kegiatan.
Heboh Kibarkan Bendera One Piece, Rumah Pria di Tuban Didatangi Aparat, Berawal Ikut Tren: FOMO
Rumah A (26), warga Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, didatangi aparat gabungan setelah ia mengibarkan bendera One Piece. Dari pengakuan A, pengibaran bendera tersebut bukan bertujuan menyindir atau menyinggung pihak mana pun. Ia hanya mengikuti tren yang ramai di platform TikTok.
“Alasan pertama sih sebenarnya cuma FOMO, cuma ikut-ikutan kayak di trend TikTok, selain itu juga suka animenya,” ujarnya. A tidak menyangka aksinya akan berujung serius hingga rumahnya didatangi petugas gabungan. Petugas yang datang terdiri dari pihak Polsek, Koramil, pihak kecamatan, desa, hingga intel Kodim.
Saat di rumah A, petugas langsung menanyakan keberadaan bendera tersebut dan kemudian membawanya. Namun, petugas tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik pelarangan pengibaran bendera One Piece.
A mengaku awalnya mengibarkan bendera pada Jumat (1/8/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Namun setelah mendapat informasi di internet tentang adanya pelarangan, ia memilih menurunkannya pada malam harinya. “Bendera tak dikibarkan Jumat sore, kemudian malam tak turunkan karena feeling-ku udah nggak enak. Ternyata bener, pagi-pagi dicariin orang,” jelasnya.