Taman Anak Sejahtera Harapan Ibu Hadir sebagai Wujud Kepedulian terhadap Anak dan Keluarga
Taman Anak Sejahtera (TAS) Harapan Ibu resmi dioperasikan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memenuhi hak-hak anak serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pengoperasian TAS ini dilakukan dalam rangkaian acara puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang berlangsung di Kantor Kementerian Sosial pada Senin, 28 Juli 2025.
Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf, menyampaikan harapan agar TAS dapat menjadi ruang yang aman dan penuh kasih sayang bagi anak-anak Indonesia. Menurutnya, TAS yang diresmikan hari ini adalah tempat penitipan anak di lingkungan kantor Kemensos. Ruangan tersebut dirancang dengan sangat apik, nyaman, bersih, dan aman. Selain itu, tersedia beberapa pengasuh yang memiliki jiwa penuh kasih terhadap anak balita, khususnya anak-anak dari para pegawai Kementerian Sosial yang masih bekerja aktif.
Peresmian TAS Harapan Ibu dilaksanakan bersamaan dengan puncak peringatan HAN 2025. Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, serta sejumlah pejabat lainnya. Sampai saat ini, tercatat ada 252 TAS yang berada di bawah naungan Kemensos, tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 125 di antaranya telah terakreditasi.
Setelah diresmikan, Fatma berharap TAS mampu memberikan layanan terbaik kepada anak-anak yang dititipkan. Hal ini akan memungkinkan mereka belajar, bermain, dan berkembang secara optimal. Di sisi lain, orang tua mereka dapat bekerja dengan tenang dan produktif tanpa merasa khawatir.
Di dalam ruangan TAS Harapan Ibu, tersedia berbagai alat permainan edukatif seperti boneka, mobil-mobilan, mainan masak-masakan, hingga buku bacaan untuk anak-anak. Saat ini, terdapat 26 anak balita, baik laki-laki maupun perempuan, yang menjadi murid TAS. Selain itu, tersedia ruangan laktasi dan dua kamar tidur untuk kebutuhan tidur siang anak-anak. Penitipan anak di TAS ini dibuka mulai pukul tujuh pagi hingga empat sore setiap Senin sampai Jumat.
Fatma mengungkapkan rasa senang karena TAS kembali hadir setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19. Awalnya, ia mendapatkan pesan langsung dari seorang karyawan yang kesulitan mencari pembantu untuk menjaga anak bayinya. Karyawan tersebut berharap TAS di kantor Kemensos dapat dihidupkan kembali agar ia dapat bekerja dengan tenang dan tetap bisa memberi ASI pada anaknya saat jam istirahat. Alhamdulillah, TAS kini kembali beroperasi dan memberikan manfaat bagi banyak keluarga.
Menurut Fatma, pemenuhan hak anak tidak hanya menjadi tugas orang tua, tetapi juga tanggung jawab bersama dari keluarga, masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah. Setiap anak memiliki hak atas pengasuhan, pendidikan, perlindungan, serta tumbuh kembang yang optimal.
Meskipun layanan di TAS ini tidak berbayar, Fatma menitipkan 26 anak yang ada di TAS ini kepada seluruh pengelola. Ia berharap jika nanti ada tambahan anak yang datang, mereka akan dijaga dengan baik, dirawat, dan diasuh dengan kasih sayang serta tanggung jawab penuh. Dengan begitu, ibu-ibu yang bekerja dapat lebih tenang dan insya Allah, masa depan bangsa akan dibentuk melalui tangan-tangan kita.