Dermaga Pulau Pahawang Rusak Akibat Cuaca Ekstrem
Pulau Pahawang yang terletak di Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung mengalami kerusakan parah pada dermaganya. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 31 Juli 2025, akibat ombak laut yang sangat ganas. Sebelumnya, wilayah tersebut diguyur hujan deras dan cuaca ekstrem sejak Rabu, 30 Juli 2025, yang menyebabkan beberapa kerusakan infrastruktur.
Kerusakan pada dermaga tersebut berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat setempat. Banyak warga yang bergantung pada akses laut untuk menjalankan aktivitas usaha mereka, seperti transportasi barang dan kegiatan pariwisata. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Pesawaran telah merancang langkah penanganan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam jangka pendek, pihak pemerintah akan membangun konstruksi darurat berupa jembatan kayu. Tujuannya adalah untuk memastikan mobilitas warga tetap berjalan lancar. Jembatan sementara ini akan menjadi solusi sementara hingga pembangunan dermaga permanen selesai.
Sementara itu, dalam jangka panjang, pemerintah berencana membangun dermaga yang lebih kuat dan tahan terhadap cuaca ekstrem. Dalam proses perencanaan ini, pihak terkait juga akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk pengembangan perairan agar kapal-kapal besar dapat bersandar dengan aman.
Selain kerusakan pada dermaga, hujan deras yang melanda wilayah ini juga menyebabkan banjir dan tanah longsor di tiga kecamatan, yaitu Marga Punduh, Padang Cermin, dan Teluk Pandan. Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Pesawaran, banjir terjadi karena meluapnya Sungai Way Punduh sejak pukul 21.00 WIB pada hari yang sama.
Sebanyak 89 rumah warga terdampak banjir di Kecamatan Marga Punduh dan Kecamatan Padang Cermin. Di Desa Umbul Limus, tercatat 32 rumah yang terkena dampak, sedangkan Desa Banjaran mencatat 35 rumah terdampak. Selain itu, ada kerusakan pada beronjong sepanjang 50 meter.
Di Desa Tajur, 9 rumah dan tanggul sepanjang 40 meter dilaporkan terdampak, sementara Desa Pekon Ampai mengalami 13 rumah terkena dampak banjir. Sementara itu, di Kecamatan Teluk Pandan, material longsor dan pohon tumbang di Desa Batu Menyan sempat menutup akses jalan, sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Proses pembersihan dan evakuasi dilakukan secara gotong royong oleh warga serta bantuan petugas.
Beruntung, bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, kondisi terkini sudah membaik, banjir telah surut, dan jalan kembali dapat dilalui. BPBD masih melakukan pendataan terkait kerusakan dan kerugian yang terjadi, serta akan memberikan laporan lengkap secara berkala.